JM.Net-Politik-Pemikiran tentang Marhaenisme merupakan inti dari ajaran Soekarno dan ini original pemikiran
politiknya. Suatu pemikiran yang dikonsepkan oleh Soekarno tentang nasionalisme ekonomi
membebaskan wong cilik dari belenggu kapitalisme barat dan feodalisme lokal. Marhaenisme
paham yang bertujuan untuk memperjuangkan nasib rakyat kecil, dalam pengertian lain juga
merupakan ideologi politik yang tumbuh dan berkembang berdasarkan keadaan dan keinginan
masyarakat Indonesia berasaskan sosio nasionalisme.
Sekelumit marhaenisme di atas memberi nuansa kepada kita bahwa marhaenisme memiliki
jejak sejarah yang tidak bisa lepas dari nama besar Soekarno (Presiden pertama RI).
Bagaimana Soekarno mengenal Indonesia yang besar ternyata dimulai dari perjumpaannya
dengan orang yang bernama Marhaen, seorang petani kecil di wilayah Jawa Barat.
Nayodo Kurniawan (NK) yang aku kenal sejak dirinya masih di Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM). Perjumpaan ketika itu NK sebagai aktivis LSM dan saya sebagai Birokrat yang
ditugaskan sebagai anggota Panitia Lelang pada kegiatan proyek CBD di Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bapeda) Kabupaten Bolaang Mongondow jauh sebelum pemekaran
daerah terjadi. Dalam interaksi kawan dan sahabat memanggilnya dengan nama Nanang.
Sosok yang akrab namun serius dan cermat dalam hal pekerjaan.
Dalam beberapa waktu saya putus komunikasi oleh karena kesibukan masing-masing dengan
latar aktivitas yang berbeda. Sesekali bersua dimana saja tetap bertegur sapa sebagai orang
yang sudah saling kenal. NK tidak pernah berubah dalam pandangan saya oleh karena selalu
resfek pada saat ketemu. Pribadi yang kritis dan selalu terbuka berdiskusi soal apa saja yang
dia bisa sumbang saran atau sekedar memberi pendapat yang menurut keyakinannya harus
disampaikan.
Sebelum jauh saya menelusuri apa benar Nayodo Koerniawan MARHAEN SEJATI, mari kita
telisik bersama rekam jejaknya. Pada tahun 1990 sebagai Mahasiswa Fakultas Hukum
UNSRAT Nayodo Koerniawan tercatat sebagai Anggota Gerakan Mahasiswa Nasional
Indonesia (GMNI). sebagai kader GMNI sudah tidak diragukan lagi bahwa NK adalah sang
Marhaen. Dari sisi ideologi kader GMNI yang Pejuang Pemikir, Pemikir Pejuang NK tuntas asal
muasalnya sebagai Marhaen. Tahun 1991-1993 NK dipercaya sebagai Wakil Ketua Badan
Perwakilan Mahasiswa Fakultas Hukum UNSRAT. Gambaran bahwa NK sebagai aktivis
mahasiswa terdepan dalam mengkonsolidasikan gerakan mahasiswa dikampusnya.
Jarum jam terus berputar dan pada tahun 2003-2008 NK terpilih sebagai anggota Komisi
Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow. Saya bangga ketika mengetahui
dirinya telah menjadi salah satu Komisioner KPUD Kabupaten Bolaang Mongondow saat itu.
Anak muda yang revolusioner progresif kemudian terpilih sebagai penyelenggara Pemilu sudah
memiliki modal yang ditempah di berbagai lembaga. NK pernah menjadi Advokat di Ibu Kota
Jakarta, dalam catatan yang saya tanyakan langsung ke NK bahwa tahun 1996-1999 bekerja di
Jakarta sebagai Advokat dibawah pimpinan W. J. Abraham
Kiprahnya NK ternyata banyak bersentuhan dengan masyarakat dan umumnya masyarakat
kecil. Salah satu yang menginspirasi adalah pada tahun 2000 mendirikan Lembaga Swadaya
Masyarakat “MOMINGKAD”’ Dan tahun 2000-2003 mendirikan Lembaga Swadaya Masyarakat
‘’MILINTAK’’tahun 2010 mendirikan Lembaga Swadaya Masyarakat ‘’SWARA BOBATO’’.
eksistensi NK dalam memfasilitasi berbagai program pemberdayaan masyarakat diwujudkan
dengan mendirikan Lembaga Swadaya Masyarakat sebagai alat membantu masyarakat yang
kurang berdaya sekaligus menghimpun kawan-kawan aktivis dan pegiat sosial
kemasyarakatan.
Perlu diketahui juga bahwa NK adalah Fasilitator terbaik Indonesia Timur pada Program
Pemberdayaan Masyarakat tahun 2000. Prestasi ini dicapai sebagai bukti bahwa NK begitu
dekat dengan masyarakat kecil. Kecintaan dan kedekatannya dengan wong cilik sudah terpatri
dalam dirinya sejak awal memulai kiprahnya dalam pengabdian kepada masyarakat.
Keberpihakan NK terhadap kepentingan kaum miskin yang kita kenal dengan wong cilik
bukanlah isapan jempol belaka tapi fakta sejarah membangun/merintis karirnya pasca
Reformasi. Kedekatan dengan wong cilik sampai hari ini terpelihara oleh karena NK setiap saat
selalu mendatangi langsung dengan kaum Tani untuk berdiskusi dan membagi berbagai
pengalaman pemberdayaan masyarakat kepada kaum yang akrab dikenal dengan sebutan
kaum Marhaen. Hal kedekatan dengan kaum Tani disamping sudah komitmen dirinya NK juga
sebagai Anggota Komisi Penyuluhan Pertanian. NK tidak bisa jauh dengan petani sampai hari
ini karena dia juga pegiat yang pro aktif mendatangi dan mencium bau keringat mereka tanpa
jarak lagi.
Kita tinggalkan sejenak kedekatan NK dengan wong cilik untuk kita kembali melihat sepak
terjang NK dalam turut berperan mengatur jalannya sistim di republik yang sama kita cintai.
Sejak pemekaran daerah dan tahun 2007 Kota Kotamobagu telah berdiri atas hasil Pemekaran
Kabupaten Bolaang Mongondow dari empat Kabupaten dan satu Kota. Ditahun 2008-2013 NK
menjadi Ketua KPUD Kota Kotamobagu. Sukses sebagai penyelenggara pemilu, maka di tahun
2013-2017 kembali menjadi Komkisioner KPUD Kota Kotamobagu. Periodesasinya 2013-2018
namun NK hanya sampai tahun 2017 kemudian menyatakan mengundurkan diri sebagai Ketua
KPUD Kota Kotamobagu dan sebagai Komisioner. Prestasi yang diraih selama menjadi Ketua
KPUD Kota Kotamobagu adalah tahun 2014 penyelenggara KPUD terbaik se Sulawesi Utara
dan ditahun yang sama mendapat penghargaan Penyelenggara KPUD BERINTEGRITAS
Tingkat Nasional kategori Kabupaten/Kota.
Setelah mengundurkan diri NK dilirik dan diambil oleh PDI Perjuangan untuk NK bergabung dan
masuk ke Partai PDI Perjuangan. NK akhirnya memulai karir politiknya di tahun 2017 dan mulai
sebagai anggota. Sebagai kader yang baru bergabung NK tidak kesulitan menyesuaikan oleh
karena NK sejak Mahasiswa sudah menjadi kader Marhaen (anggota GMNI). NK juga ternyata
pengagum Bung Karno yang saya dapati, ini dapat dilihat dari koleksi buku buku bacaan
tentang Bung Karno. Kami sering berdiskusi tentang tokoh yang sama-sama kami kagumi,
pandangan-pandangan Soekarno tentang nation dan wong cilik mendapat tempat dihati dan
pikiran minimal ketika di tanya siapa Soekarno bisa menjelaskan berdasarkan referensi yang
sudah dibaca.
Ditahun 2018 menerima penugasan partai PDI Perjuangan sebagai Calon Wakil Walikota
mendampingi petahana Ir, Hj, Tatong Bara dan akhirnya terpilih sebagai Wakil Walikota Kota
Kotamobagu tahun 2018-2023. TB-NK mengakhiri jabatannya tahun 2023 dengan sukses tanpa
ada masalah sedikitpun
Karir politik NK pasca berakhirnya jabatan sebagai Wakil Walikota periode 2018-2023, NK tetap
konsisten sebagai kader Partai PDI PERJUANGAN. Pada saat lima hari setelah berakhirnya
jabatan sebagai Wakil Walikota Kota Kotamobagu saya mendatangi NK memberikan apresiasi
karena telah menyelesaikan tugasnya dengan baik dan Kota Kotamobagu banyak prestasi
selama kepemimpinan TB-NK. Di sela sela perbincangan kami sebagai sahabat, saya bertanya
ikhwal memasuki tahun politik 2024. Agendanya apa nanti papa Kinan begitu saya
menyapanya, saya tetap sebagai kader PDI PERJUANGAN jawaban yang secara spontan NK
menjawab pertanyaan saya. Jawaban cerdas menurut saya karena mungkin NK tahu
pertanyaan saya pancingan soal agenda yang saya pertanyakan. NK melanjutkan
perbincangan kami dengan menyampaikan, saya apapun yang terjadi tetap akan dan terus
bersama PDI PERJUANGAN karena saya masuk secara totalitas. Saya bukan kader kutu
loncat begitu tegas NK dipertemuan kami saat itu.
NK masuk ke partai PDI PERJUANGAN tidak terlepas dengan akar sejarah keluarga marhaen
dari ayahandanya yang kala itu anggota PDI di era sebelum PDI Perjuangan lahir. Akar sejarah
inilah yang tidak banyak diketahui orang. NK secara biologis maupun ideologis adalah kader
marhaen. Disinilah saya menyimpulkan bahwa NAYODO KOERNIAWAN adalah MARHAEN
SEJATI. Untuk memastikan kesejatian seseorang sangatlah mudah oleh karena kita hanya
membuka rekam jejaknya. Apakah dia konsisten disatu partai atau bagian dari kader kutu
loncat.
NAH kalau dia kader kutu loncat kesejatiannya dimana. Kesejatian hanya dilihat dari rekam
jejak karena rekam jejak akan menjawabnya. PDI PERJUANGAN menjadikan ajaran Marhaen
Soekarno sebagai ideologi politiknya. Karena Marhaen itu pemikiran memperjuangkan nasib
wong cilik. NK selalu bersama dengan rakyat dan dapat dilihat dari aktivitas keseharian di suatu
waktu diskusi dengan petani, dilain waktu silaturahmi dengan masyarakat langsung di 34 Desa
dan Kelurahan yang ada di wilayah Kota Kotamobagu. Dan tidak lupa juga sering bersama
dengan GenZ dan milenial Kotamobagu karena NK menyadari bahwa masa depan daerah ada
ditangan generasi muda hari ini.
Konsistensi NK sejak masuk dalam dunia politik dan pilihannya Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI Perjuangan) sejak tahun 2017 sampat detik ini tidak pernah berubah dalam
sikap sebagai kader PDI Perjuangan. NK menyadari bahwa PDI Perjuanganlah yang mendidik
dan membesarkannya di dalam partai politik. Disini penulis melihat NK memahami bahwa
berpartai politik itu harus ideologis. Totalitas berpartai politik ditunjukkan dengan selalu bersama
membangun kebesaran partai meskipun ada faktor-faktor yang dengan sengaja menghambat
namun NK tetap tegar dan konsisten bersama PDI Perjuangan.bersambung…….
Penulis : Hendra Makalalag
Pemerhati masalah sosial politik