JurnalMongondow-Kotamobagu-Pasar kilat, ini nama yang disematkan oleh masyarakat setempat,untuk lokasi perdagangan,yang terletak dikelurahan kotobangon,kecamatan kotamobagu timur kota kotamobagu. Yang tepatnya berada disimpang empat café bulawan. Aktifitas pasar yang boleh di katakan sesaat ini,memang tergolong unik.Pasalnya kegiatan pasar ini hanya memakan waktu beberapa jam saja. Dimulai dari jam 5.30 sampai dengan jam 7.30.
dari hasil pantauwan wartawan jurnalmongondow,saat melakukan liputan kusus ,terkait keberadaan pasar tersebut, pukul 5.30 dini hari,para pedangan mulai mengelar dangannya, yang bermacam macam milai dari kebutuhan dapur hingga, kue kue tradisonal has mongondow, dan pada pukul 7.30 pagi kegiatan pasar tersebut sudah berhenti.
watawan jm.com. saat mewancarai salah satu tokoh masyarakat kelurahan kotobangon,katopo Damopolii, tentang sejarah kegiatan pasar kilat ini, mengatakan pasar kilat ini terjadi secara alamia,pada tahun tujuh puluan, para pedagang yang berasal dari Desa Moyag,Kobo kecil dan Kobo besar untuk menuju ke pasar Pandopo (sekarang taman pemekaran) merekah berheti sebentar diperempatan kotobangon ini, untuk menungu angkutan menuju kepasar pandopo.
“ Perempatan ini hanya dijadikan tempat untuk menunggu angkutan, pada waktu itu,angkutan yang digunakan Bendi (delman). Namun oleh masyarakat setempat,meminta para pedagang untuk, membeli danganya, para pedangpun langsung mengelar danganya untuk diperjual belikan diprampatan ini, Nah, mulai dari situlah pedang sudah tidak lagi meneruskan danganaya sampai kepasar pandopo waktu itu. Keran sudah habis di beli oleh masyarakt setempat dan desa desa tetangga ,jelas Papa Sop sapaan akrabnya kamis (28/12/2017) dini hari
Dia pun menambahakn,” dengan kondisi ini oleh masyarkat kotobangon memanfaatkan untuk berdagang kue tradisonal Has mongondow,hingga berlansung sampai saat ini ” Urai katopo,(R1)